Apakah pelatihan keterampilan antarbudaya pada instansi pemerintahan dapat meningkatkan sensitivitas antarbudaya? Peranan nilai lokal gotong royong
Main Article Content
Abstract
Terdapat inkonsistensi pada penelitian sebelumnya mengenai efek pelatihan keterampilan antarbudaya. Penelitian eksperimen ini bertujuan untuk meningkatkan sensitivitas antarbudaya melalui pelatihan keterampilan antarbudaya yang memasukkan materi tentang gotong royong sebagai nilai lokal Indonesia. Subjek penelitian berjumlah 32 orang yang dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu 16 orang kelompok eksperimen dan 16 orang kelompok kontrol. Pelatihan keterampilan antarbudaya sebagai perlakuan. Pengukuran dilakukan sebelum dan setelah diberi pelatihan. Alat ukur yang digunakan adalah skala sensitivitas antarbudaya. Analisis data hasil penelitian menggunakan uji-t. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan sensitivitas antarbudaya pada kelompok yang mendapatkan pelatihan keterampilan antarbudaya dengan kelompok yang tidak mendapatkan pelatihan (t= 2,063; p = 0,048; p ≤ 0,05). Selisih rerata pada kedua kelompok menunjukkan kelompok yang diberi perlakuan memiliki sensitivitas antarbudaya yang lebih tinggi (rerata = 7,38).