Psikologi siber: Reaksi warganet Twitter terhadap kasus pencabulan oleh Mas Bechi sebagai cerminan nilai dan sikap

Main Article Content

Faiqal Dima Hanif
Gita Dewi Aprilia
Zaki Rizki Ahdani Buchari
Haidar Buldan Thontowi

Abstract

Abstrak
Penelitian ini berfokus pada analisis reaksi yang muncul dari warganet Twitter terhadap
kasus kekerasan atau pelecehan seksual yang dilakukan oleh Mas Bechi di Pondok Pesantren
Shiddiqiyyah, Jombang, Jawa Timur. Penelitian ini secara umum merupakan analisis
sentimen. Linguistic Inquiry Word Count-22 (LIWC - 22) digunakan untuk mengukur
tingkatan emosi yang muncul dari suatu cuitan. LIWC digunakan untuk mendeteksi emosi
yang muncul pada transkrip kata. Cuitan yang dianalisis dikumpulkan menggunakan
pengkodingan python dengan beberapa kata kunci yang kemudian terbagi menjadi tiga
kategori, yakni Mas Bechi, Ayah Mas Bechi, dan Pesantren Shiddiqiyyah. Reaksi yang muncul
kemudian dianalisis lagi menggunakan One-Way ANOVA untuk mengetahui perbedaan
tingkat reaksi yang muncul. Adanya perbedaan tingkatan reaksi pada komponen-komponen
terkait pada setiap kata kuncinya menjadi cerminan tersendiri terkait sentimen dan respons
masyarakat terhadap kasus ini. Emosi negatif muncul pada semua kategori dengan tingkatan
yang berbeda-beda. Hal ini terindikasi dari bagaimana ketiga pihak tersebut berperan dalam
kasus tersebut. Tingkatan reaksi yang muncul juga merupakan cerminan dari bagaimana
masyarakat memandang salah satu pihak. Misalnya, pada kategori Pesantren, ditemukan
bahwa emosi negatif lebih rendah dan warganet cenderung berhati-hati menilai dalam
Pesantren karena merupakan unsur agama dan budaya. Berbeda halnya ketika warganet
memandang Ayah Mas Bechi dan Mas Bechi sebagai orang biasa dengan memisahkan atribut
sosial yang kedua pihak tersebut punyai.


Kata kunci: Mas Bechi, pencabulan, emosi, Shiddiqiyyah, analisis sentimen


Abstract
This study focuses on analyzing the reactions that emerged from Twitter netizens to cases of
violence or sexual harassment committed by Mas Bechi at the Pesantren Shiddiqiyyah,
Jombang, East Java. This research is generally a sentiment analysis. Linguistic Inquiry Word
Count-22 (LIWC - 22) is used to measure the level of emotion that arises from a tweet. The
tweets analyzed were collected using python coding with several keywords which were then
divided into three categories, namely Mas Bechi, Mas Bechi's father, and Pesantren
Shiddiqiyyah. The reactions that appear are then analyzed using One-Way ANOVA to find out
the differences in the levels of reactions that appear. The existence of different levels of
reaction to the components related to each keyword is a separate reflection regarding the
sentiment and response of the community towards this case. Negative emotions appear in all
categories with different levels. This is indicated by how the third party played a role in the
case. The level of reactions that emerge is also a reflection of how society perceives one party.
For example, in the Pesantren category, it was found that negative emotions were lower and
netizens tended to be careful in assessing Pesantren because it is an element of religion and
culture. It's different when netizens see Mas Bechi and Mas Bechi's father as ordinary people
by separating the social attributes that both parties have.


Keywords: Mas Bechi, sexual harassment, emotion,, Shiddiqiyyah, sentiment analysis

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

How to Cite
Hanif, F., Aprilia, G., Buchari, Z., & Thontowi, H. (2024). Psikologi siber: Reaksi warganet Twitter terhadap kasus pencabulan oleh Mas Bechi sebagai cerminan nilai dan sikap. Jurnal Psikologi Sosial, 22(1), 41-53. https://doi.org/10.7454/jps.2024.06
Section
Articles