Stigma terhadap Orang dengan Gangguan Mental: Pengaruh informasi status gangguan mental terhadap penilaian daya tarik fisik pada mahasiswi S1 Psikologi
Main Article Content
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh informasi tentang status gangguan mental terhadap penilaian daya tarik fisik pada mahasiswi S1 Psikologi, dengan sampel mahasiswi S1 Fakultas Psikologi Unika Atma Jaya. Penelitian menggunakan metode randomized pretest-posttest control group design dengan teknik kontrol blocking. Pemberian pretest-posttest menggunakan visual analogue scale dilakukan untuk mengukur penilaian partisipan atas daya tarik fisik objektif dan subjektif dari model laki-laki yang ditampilkan melalui foto. Di kelompok eksperimen (n=31, Mean usia=20,48, SD=1,18), partisipan diberikan informasi yang menunjukkan bahwa model memiliki gangguan mental skizofrenia, sedangkan di kelompok kontrol (n=32, Mean usia=20,59, SD=1,13), partisipan diberikan informasi yang menunjukkan bahwa model sehat secara mental. Hasil penelitian menunjukkan bahwa informasi status gangguan mental berpengaruh secara signifikan pada penilaian daya tarik fisik secara objektif (U=405.000, n1=31, n2=32, p<0,05) dan subjektif (U=116.000, n1=31, n2=32, p<0,05). Pada post-test, skor daya tarik fisik model menurun secara signifikan pada kelompok eksperimen dibandingkan dengan kelompok kontrol, baik secara objektif maupun subjektif. Ini menunjukkan bahwa mereka yang mempelajari ilmu Psikologi tidak sepenuhnya dapat memandang individu dengan gangguan mental secara netral dalam konteks yang personal, dalam hal ini ketertarikan fisik dalam konteks romantis. Studi lanjutan pada topik ini masih diperlukan.